Monexnews - Menteri perminyakan Arab Saudi secara gamblang membantah adanya "perang harga" OPEC namun tidak mengklarifikasi apa yang akan dilakukan OPEC terhadap penurunan harga minyak. Ali al-Naimi, berbicara di Meksiko, mengatakan kebijakan minyak Saudi tidak berubah dan telah stabil selama beberapa dekade. Ia mengatakan pasar yang menentukan harga, bukan Arab Saudi, dan Arab Saudi melakukan semampunya dengan produsen lainnya untuk menjamin stabilitas. Arab Saudi memicu isu perangharga saat memangkas harga resmi bulan November miliknya, dan harga Desember untuk sejumlah konsumen. "Isu perang harga adalah sinyal kesalahpahaman, disengaja atau jika tidak, tidak memiliki dasar kenyataannya," ucap Naimi. Fokus pasar minyak tertuju pada pertemuan OPEC tanggal 27 November, dan ada spekulasi bahwa anggota OPEC akan terpaksa harus sepakat untuk memangkas produksi jika mereka ingin melihat penurunan harga minyak sekitar 30% mulai berbalik. Harga minyak terus bergerak turun pada hari Rabu lalu, dengan harga minyak mentah jenis Brent turun lebih dalam pasca komentar dari Naimi, menembus ke bawah level $80 per barel untuk pertama kalinya sejak September 2010. Harga minyak jenis (xiang)
"Nampaknya ia mencoba mengatakan bahwa 'Kami tidak menjual harga minyak, pasar yang menjual.' yang menurutku artinya mereka menyerahkan semuanya pada pasar dan menantikan produsen minyak non-OPEC untuk memangkas produksi guna menyeimbangkan pasar," ucap Dominic Haywood, analis minyak mentah dan produknya pada Energy Aspects. Haywood mengatakan pernyataan dari Naimi menunjukkan bahwa OPEC akan mendiskusikan pemangkasan produksi namun tidak berarti mereka akan mengambil langkah.
Search