Monexnews - Setelah sempat menguat tipis pada perdagangan Senin, minyak mentah WTI kembali melemah hari ini jelang rilis data persediaan minyak AS oleh American Petroleum Institute (API) hari ini, dan Energy Information Administration (EIA) besok. Terus naikknya persediaan minyak AS menjadi salah satu penyebab tertahannya harga minyak dekat level terendah enam tahun. EIA pada pekan lalu melaporkan persediaan minyak melonjak 10,3 juta barel menjadi 444,4 juga barel. Sejak rilis data tenaga kerja AS pada hari Jumat, dollar terus menunjukkan penguatan akibat spekulasi Federal Reserve berpeluang menaikkan suku bunga di bulan Juni. Perbedaan kebijakan antara Federal Reserve dan beberapa bank sentral utama lainnnya akan semakin melebar jika kenaikan suku bunga terealisasi, yang berbanding terbalik dengan pemangkasan suku bunga maupun pengucuran stimulus tambahan seperti yang dilakukan European Central Bank. Indeks dollar terhadap mata uang utama saat ini naik 0,45% dikisaran 98.230. Penguatan tersebut memberikan tekanan bagi komoditas yang berdenominasi dollar, karena menjadikan harga produk lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnnya. Minyak Mentah WTI diperdagangkan dikisaran $49,52 per barel pada pukul 21.27 WIB, dengan level tertinggi harian $50,32 dan terendah $49,03 (
Search