Monexnews -
Dollar berada dalam jalur penurunan mingguan terbesar dalam delapan bulan terhadap serangkaian mata uang utama sebelum di rilisnya data ekonom yang para ekonom katakan akan menunjukkan tekanan inflasi masih lemah.
Greenback terpuruk terhadap yen seiring imbal hasil Treasury mencapai level terendah dalam empat pekan kemarin, sehari setelah Federal Reserve merilis hasil minutes, yang hasilnya telah melemahkan prediksi dari beberapa pembuat kebijakan bahwa suku bunga mungkin akan naik lebih cepat dari yang di perkirakan sebelumnya. Euro bersiap untuk menyelesaikan penguatan mingguannya dalam sebulan sebelum Presiden bank sentral Eropa, Mario Draghi berpidato pada esok hari. Dollar sedang di jual, kata Kazuo Hirai, seorang trader di Union Bank NA di Los Angles. Rendahnya suku bunga Greenback pada pagi ini turun sebesar 0,2% menjadi 101.60 setelah kemarin menyentuh level 101.33, yang merupakan level terlemah sejak 19 Maret. Euro di perdagangkan hanya sedikit berubah di $1.3890, setelah naik sebesar 1,3% pada pekan ini. Dan mata uang Jepang menguat sebesar 0,1% menjadi 140.84 per euro. Harga produsen AS mungkin naik sebesar 1,1% di bulan Maret dari setahun yang lalu, menurut estimasi ekonom dalam survey Bloomberg sebelum angka resminya akan di rilis pada malam nanti. Itu di bandingkan dengan kenaikan sebesar 0,9% di bulan Februari, yang sama dengan level terendah sejak setidaknya bulan November 2010. (fsyl)
Search