Dalam pidatonya di hadapan peserta Kamar Dagang di Amerika Serikat, James Bullard, Kepala Bank Sentral AS wilayah St.Louis dan anggota FOMC (Federal Open Market Committee) mengatakan bahwa ekonomi AS berisiko melambat lebih dalam sehingga ini akan sulit bagi FOMC untuk mencapai target inflasi 2%.
Perekonomian AS di 2019 ini telah bertumbuh lebih lambat dibandingkan tahun 2017 dan 2018. Oleh karena itu FOMC mengambil langkah membalik kebijakan menjadi kebijakan pelonggaran untuk menjamin perekonomian bisa terlepas dari risiko pelambatan yang lebih dalam, demikian keterangan Bullard.
FOMC akan terus menghadapi pelambatan ekonomi yang disebabkan oleh ketidakpastian perdagangan global. Tingkat inflasi dan ekspektasi inflasi juga akan terus menjauh dari target 2%.
Oleh karena itu, tindakan FOMC juga telah mengubah outlook suku bunga jangka pendek untuk 10 bulan terakhir, dan menyediakan kebijakan yang lebih akomodatif ke perekonomian.
FOMC mungkin akan memilih kebijakan yang lebih akomodatif atau pelonggaran moneter lanjutan ke depannya, tapi keputusan ini tetap akan dibuat pada saat rapat FOMC dengan mempertimbangkan data-data terbaru, lanjut Bullard.
Meskipun James Bullard secara implisit menginginkan kebijakan yang lebih longgar lagi, tapi keputusan tetap berada di rapat FOMC dimana sebanyak 10 anggota FOMC mengambil keputusan bersama.
Rapat FOMC selanjutnya akan dilakukan tanggal 30-31 Oktober dan 11-12 Desember 2019. Kalender hasil rapat bank sentral lainnya bisa dilihat di
https://monexnews.com/calendar/central-bank-meeting.htm
(art)
Lihat Disclaimer