GBPUSD ternyata lanjutkan penguatannya di perdagangan sesi AS di tengah terkoreksinya kekuatan indeks dollar. Data indeks rata-rata upah Inggris yang dirilis sesuai ekspektasi 3.0% menjadi katalis positif untuk pound sterling. Ini karean selama tiga bulan hingga September peningkatan indeks rata-rata upah Inggris telah bertumbuh 3.2% jika dibandingkan tiga bulan sebelumnya yang hanya di angka 2.7%.
Angka 3.0% tersebut merupakan angka indeks tertinggi sejak akhir tahun 2008. Itu berarti pertumbuhan upah Inggris telah mencapai rekor tertinggi selama satu dekade. Dari rilis data ini, muncul ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) mungkin saja akan mempertimbahkan kenaikan suku bunga acuannya.
Meski begitu, tampaknya harapan para pelaku pasar harus tertahan oleh masih belum jelasnya negosiasi Brexit. Kemarin Kepala Negosiator Uni Eropa Michel Barnier mengatakan kepada 27 menter negara-negara Uni Eropa bahwa hari ini akan diperlihatkan naskah kesepakatan Brexit. Hingga berita ini ditulis belum ada informasi maupun isu tentang naskah tersebut.
Untuk selanjutnya akan diagendakan kembali pertemuan antara Uni Eropa dan Inggris terkait Brexit pada 13-14 Desember nanti. Kini kondisi pasar - khususnya untuk GBPUSD - masih dikatakan bias mengingat semakin dekat tenggat waktu Inggris untuk secara resmi keluar dari Uni Eropa yaitu pada Maret 2019 mendatang.
Pukul 20.35 WIB GBPUSD diperdagangkan di level 1.2971 menguat hingga 124 pip dari penutupan perdagangan hari Senin.
Search