Monexnews -
Meski market Jepang masih ditutup karena hari libur nasional, namun tidak mencegah pairing USDJPY untuk mencetak rekor tertinggi tahunan baru setelah pairing ini meroket ke 89.66, sebelum akhirnya terkoreksi ke kisaran 89.27 sejauh ini. Laporan selama akhir pekan bahwa BoJ akan menyetujui target inflasi PM Jepang Shinzo Abe sebesar 2% memicu aksi beli panik di USDJPY. Tekanan Mr. Abe yang tiada henti pada otoritas moneter Jepang menyebabkan reli panjang di mata uang Shinzo Abe menambah komentar menjelang rapat BoJ pada 21 January nanti, bahwa BoJ perlu merubah target inflasi 2 persen sebagai target jangka menengah bukannya target jangka panjang. Abe juga menyatakan bahwa beliau akan bertemu dengan beberapa pakar kebijakan moneter di hari Selasa untuk mencari pandangan siapa yang sesuai menjabat sebagai gubernur BoJ selanjutnya. Pemerintahan Abe memiliki kekuasaan untuk menominasikan pengganti Gubernur BoJ Masaaki Shirakawa ketika masa jabatannya berakhir di bulan April, meskipun nominasi tersebut membutuhkan persetujuan baik dari DPR dan parlemen Jepang. Namun secara keseluruhan gubernur BOJ yang baru harus memegang mandat inflasi 2%, ditambah stimulus fiskal yang agresif masih menyeret (Sap)
Search