Pasar saham Asia anjlok di awal perdagangan Senin, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya resesi. Sentimen geopoitik menambah beban pasar aset berisiko karena Korea Utara mendapat sanksi tambahn dari AS usai kedua negara gagal mencapai kesepakatan perdamaian pada pertemuan di Vietnam bulan lalu.
Pada hari Jumat, kurva imbal hasil US Treasury yang diawasi ketat terbalik, indikator kunci dari potensi resesi AS. Setelah Federal Reserve menurunkan outlook pertumbuhan GDP AS, data ekonomi yang lemah dari Eropa menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Nikkei Jepang jatuh lebih dari 3 persen, Hang Seng turun 1,85 perden, sedangkan Shanghai Composite turun 1,2 persen. Kospi Korea Selatan tenggelam 1,70 persen dan indeks acuan di Australia turun 1,23 persen, diikuti Indeksh Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia melemah 1,15 persen.
Wall Street, yang membukukan kerugian sekitar 2 persen pada hari Jumat, tampaknya akan melanjutkan kerugian pada Senin karena indeks berjangka Dow Jones melemah 0,45 persen, diikuti S&P 500 futures terpangkas 0,48 persen dan Nasdaq futures terkoreksi 0,75 persen.
Search