Saham Asia dan harga minyak turun pada Selasa karena pesimisme tentang pertumbuhan dunia mendorong investor menjauh dari aset berisiko, sementara sterling bergerak lebih rendah menghadapi putaran terbaru dari Brexit.
China memulai minggu ini dengan ketidakpastian pada hari Senin setelah Beijing melaporkan pertumbuhan 2018 dalam ekonomi terbesar kedua di dunia melambat ke laju terlemahnya dalam hampir 30 tahun. Menambah kesan kehati-hatian, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya dan sebuah survei menunjukkan pesimisme yang meningkat di antara para pemimpin bisnis karena ketegangan perdagangan menjulang.
Berita suram menyoroti tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan secara global saat mereka menangani berbagai krisis saat ini, dari perang perdagangan AS-China ke Brexit.
Di Asia, kerugian dipimpin oleh saham China, dengan indeks blue-chip (CSI300) turun 1,2 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) turun lebih dari 1 persen dan indeks saham utama Australia (AXJO) tersendat 0,5 persen.
Nikkei Jepang (N225), yang dibuka menguat, tergelincir 0,7 persen.
"Kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan global mulai menyebar ke pasar keuangan," kata Nick Twidale, analis yang berbasis di Sydney di Rakuten Securities Australia.
(Ahmad)
Lihat Disclaimer