Harga minyak bergerak turun pada hari Selasa, mencapai level rendahnya di $54.64 per barel, karena proyeksi penurunan permintaan. Padahal negara produsen minyak dari OPEC+ sudah membatasi produksi minyak mentahnya.
Namun demikian, beberapa analis komoditi mencatat bahwa meskipun outlook permintaan masih suram, harga minyak masih berpotensi menguat pada pekan ini karena adanya respon yang kuat dari Arab Saudi yang sangat serius untuk mempertahankan harga minyak.
Arab Saudi, yang merupakan pemimpin de-facto di OPEC, pada pekan lalu mengatakan bahwa bahwa mereka berencana untuk mempertahankan ekspor minyak di bawah 7 juta barel per hari di bulan Agustus dan September untuk membantu membatasi cadangan minyak global.
Banyak analis menduga Arab Saudi mendukung kenaikan harga menjelang rencana untuk menaikan validasi Saudi Aramco, yang akan melakukan penawaran saham umum perdana terbesar di dunia.
Saudi Aramco siap untuk menjadi perusahaan terbuka, namun waktunya akan diputuskan oleh pemegang saham tunggal yaitu pemerintah Arab Saudi.
(fsyl)
Lihat Disclaimer