Monexnews - Inflasi Selandia Baru di kuartal ketiga lebih lambat dari perkiraan ekonom dan perkiraan bank sentral, itu berikan Gubernur bank sentral Graeme Wheeler ruang untuk menjaga suku bunga tidak berubah untuk waktu yang lebih lama. Indeks harga konsumen naik sebesar 1% di kuartal ketiga dari setahun yang lalu, setelah naik sebesar 1.6% di periode sebelumnya, di laporkan oleh biro statistik Selandia Baru di Wellington pada hari ini. Hasil tersebut kurang dari 1.3% dari perkiraan Reserve Bank of New Zealand dan perkiraan median 1.2% dari para analis. Sinyal "Profile resiko bergeser ke arah penghentian sementara untuk perubahan kebijakan dalam waktu yang cukup lama, dan nanti akan di mulainya kembali dari kenaikan OCR," kata Mark Smith, ekonom senior di ANZ Bank New Sealand Ltd., di Auckland, dalam catatannya. Waktu untuk kenaikan suku bunga selanjutnya bergantung pada perkembangan mata uang dan ekonomi, baik di domestik maupun di luar negeri, "namun untuk saat ini, rasanya itu akan tidak akan berubah untuk lebih dari setahun," tambahnya. Dollar Selandia Baru saat ini turun ke $0.7845 pada pukul 08.22 wib. Wheeler pada tanggal 11 Oktober sinyalkan untuk memperpanjang pengentian sementara untuk perubahan suku bunga untuk menilai bagaimana penguatan mata uang sebelumnya, turunnya harga komoditas dan pengetatan sebelumnya akan berdampak pada ekonomi. RBNZ telah menurunkan outlook inflasi mereka, memprediksi mereka tidak akan mencapai titik tengah dalam kisaran 1%-3% sampai semester kedua tahun 2016, setahun lebih lambat dari proyeksi di bulan Juni.
(fsyl)
Search