Setelah sekian lama tidak terdengar kabar mengenai upaya negosiasi Brexit, hari ini terdapat sebuah laporan dari Downing Street mengenai outlook kebijakan hubungan perdagangan jika finalnya "no-deal" Brexit terjadi.
Pemerintah Inggris sudah memberikan himbauan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa sirkulasi ekspor impor barang dari Uni Eropa akan melalui pemeriksaan dan pembayaran bea cukai. Hal tersebut seiring dengan penetapan pajak impor untuk Inggris yang tercatat senilai 20%.
Menanggapi laporan tersebut, Perdana Menteri Brexit, Dominic Raab, mengungkapkan kekecewaannya. Dirinya masih akan tetap mengusahakan percakapan dan negosiasi untuk memperjelas arti dari "no-deal" Brexit. Rencananya, negosiator akan mencapai resolusi Brexit yang terbaru pada bulan Oktober mendatang. Kendala politik dan beberapa teknis yang terjadi yang akhir-akhir ini membuat negosiasi itu tidak berjalan mulus.
Meski begitu, faktanya para kebijakan utama Inggris termasuk gubernur Bank of England sudah memperingatkan dampak dan risiko bahwa probabilitas "no-deal" Brexit bisa semakin meningkat. Direktur British Chambers of Commerce, Adam Marshall, juga telah memperingatkan kepada para pebisnis untuk siap menghadapi deklarasi bea cukai, tarif impor, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang akan mengubah sistem perdagangan Inggris.
Sebagai pengingat, Inggris akan secara resmi dan secara utuh meninggalkan Uni Eropa pada 30 Maret 2019 mendatang. Semakin dekat tenggat waktu hingga kini masih ada ketidakjelasan upaya negosiasi atau kebijakan resmi dari Inggris.
Search