Monexnews - Jepang membukukan surplus perdagangan berjalan selama enam bulan beruntun di bulan Desember, dibantu oleh ekspor yang kuat dan harga energi yang lebih rendah.
Kementrian Keuangan Jepang pada hari Senin melaporkan bahwa neraca berjalan surplus sebesar 187.2. milyar yen ($1.6 milyar) dari defisit 679.9 milyar yen pada setahun yang lalu. Hasil tersebut dibandingkan dengan estimasi median 355.8 milyar yen. Pendapatan dari investasi luar negeri membantu menopang neraca yang telah menderita sejak neraca mengalami defisit hampir setiap bulannya sampai awal tahun 2012, ketika terjadi bencana nuklir Jepang yang membuat impor bahan bakar fosil menjadi lebih mahal. Kemerosotan harga minyak sejak pertengahan 2014 adalah berita baik untuk negara yang mengimpor hampir semua energi, berdasarkan pernyataan dari ekonom Kiichi Murashima. "Ini adalah game changer untuk neraca eksternal Jepang," ucap Murashima di Citigroup. "Kenaikan moderat dalam ekonomi global akan terus mendorong naik ekspor Jepang." Yen telah tergelincir sekitar 29% terhadap dollar sejak Perdana Menteri Shinzo Abe memimpin pemerintah di bulan Desember 2012 dengan janji untuk membangkitkan ekonomi di negara dengan tingkat ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut dengan kebijakan Abenomicsnya. Yen pada pagi ini diperdagangkan naik 0.2% di level 118.87 per dollar pada pukul 08.28 WIB. (fsyl)
Search