Monexnews - Rencana penaikan harga BBM bersubsidi diyakini dapat menyeimbangkan postur fiskal. Selain itu, dana hasil penghematan anggaran subsidi BBM juga dapat dialokasikan pada sektor lain yang menjadi prioritas dalam pembangunan. Namun, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengakui, kebijakan tersebut akan mengakibatkan terjadinya inflasi dalam jangka pendek. Selain itu, hal ini juga akan berakibat pada menurunnya daya beli mayarakat akibat naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok dan produk lainnya. Masyarakat akan fokus terlebih dahulu untuk mendahulukan kebutuhan yang lebih substansial dan cenderung mengurangi konsumsi barang-barang yang bersifat sekunder, paparnya sebagaimana dilansir situs resmi Sekretariat Kabinet pada Senin (29/9). Untuk mengurangi dampaknya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah dapat memberikan dana bantuan langsung sementara. Ia meyakini, kebijakan ini dapat meringankan beban dan memberikan waktu penyesuaian bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin. Sementara itu, yang dapat dilakukan oleh masyarakat berpenghasilan menengah adalah melakukan penghematan konsumsi.(wa)
Sumber: rilis berita Kementerian Keuangan Republik Indonesia www.kemenkeu.go.id *disadur tanpa penyuntingan (dim)
Search