Monexnews - Pasar negara berkembang harus bersiap menghadapi dampak kenaikan suku bunga AS yang mana waktu dan lajunya dapat mengejutkan pasar, menurut kepala International Monetary Fund di India pada hari Selasa. Dalam sebuah pidato do Mumbai, Direktur Manajer IMF Christine Lagarde memperingatkan "taper tantrum" yang menghantam pasar negara berkembang di tahun 2013 dapat terulang kembali. Pada saat ini, Gubernur the Fed Ben Bernanke membuat investor pergi saat ia mengatakan mengenai kondisi yang mungkin akan membuat the Fed memagnkas pembelian obligasi senilai 85 milyar dollar per bulan yang bertujuan untuk menstimulasi perekonomian. Lagarde mengatakan bahayanya adalah kerapuhan yang terus meningkat pada periode kebijakan moneter yang sangat akomodatif dapat berubah secara tiba-tiba saat kebijakan tersebut terbalik, menciptakan volatilitas pasar yang substansial. Kita telah merasakan hal tersebut pada saat taper tantrum... Dan takutnya ini tidak hanya terjadi sekali saja, menurut Lagarde. Lagarde menambahkan bahwa perekonomian negara (xiang)
Lagarde mengatakan bahwa India sedang mengejar reformasi yang tepat waktu, namun juga harus dilaksanakan dengan kecepatan penuh. Berbicara pada Reserve Bank of India, Lagarde mengatakan bank sentral harus siap untuk mengambil tindakan, dengan topangan likuiditas dan intervensi pasar mata uang asing yang terarah.
Search