Monexnews - Tingkat inflasi zona euro kembali melambat di bulan Mei, dikonfirmasi oleh data hari Senin, seiring biaya telekomunikasi dan makanan menahan laju kenaikan harga, mengkonfirmasi masalah yang dihadapi oleh European Central Bank belakangan ini. Laju inflasi zona euro naik sebanyak 0.5% untuk tingkat tahunan di bulan Mei, berada di zona berbahaya di bawah 1%, menurut kantor statistik Uni Eropa, Eurostat. Inlfasi turun sebanyak 0.1% untuk tingkat bulanan di bulan Mei, dengan biaya jasa turun sebanyak 0.2% dibandingkan dengan bulan April. Hal ini mengkonfirmasi permasalahan trend harga yang menekan negara yang dilanda hutang dan memicu langkah dari European Central Bank baru-baru ini. Di bulan Juni, ECB menjadi bank sentral besar pertama yang memperkenalkan suku bunga tabungan negatif. ECB juga meluncurkan pinjaman murah dengan tenor 4 tahun pada perbankan untuk mendorong tingkat pinjaman untuk perusahaan. Presiden ECB Dewan kebijakan ECB Benoit Coeure pada hari Jumat lalu mengatakan pembelian aset skala besar tidak diperlukan untuk saat ini, karena zona euro tidak berada dalam deflasi. Bagaimanapun juga, 3 negara zona euro mengalami deflasi harga. Inflasi konsumen di Yunani turun sebanyak 2.1% di bulan Mei dibandingkan dengan setahun lalu setelah turun sebesar 1.6% di bulan April. Laju inflasi tahunan di Portugal berada pada -0.3% di bulan Mei. Dan Siprus mencetak laju sebesar -0.1%. Laju rata-rarta inflasi tahunan di zona euro berada pada 0.9% di bulan Mei, hanya Luksembur, Austria, Slovenia, dan Finlandia yang memiliki lanju inflasi tahunan 1% atau lebih. Tingkat inflasi inti, di luar harga energi, makanan, alcohol, dan tembakau, turun sebanyak 0.7% di bulan Mei dari 1% di bilan April. Harga energi flat untuk tingkat tahunan. ECB baru-baru ini memangkas proyeksi tingkat inflasi zona euro di bulan Juni, memprediksikan inflasi akan mencapai 1.4% di bulan 2016, jauh di bawah targetnya di dekat 2%. (xiang)
Search